Posted by : Nur Itsnaini
Jumat, 27 November 2015
Goresan pena yang telah menghiasi kertas putih ini
Mencurahkan perasaan isi didalam hati
Hati yang selalu bimbang memikirkan dirimu seorang
Dulu, yang pernah ada canda dan tawa
Kini, kau goreskan luka mendalam pada diriku
Tak ku sangka kini kau tutupi itu semua dengan kesombonganmu
Canda, tawamu telah berubah sepahit mahkota dewa
Nama yang indah tapi menggoreskan luka
walau bisa dijadikan obat sekalipun
Lukaku tak bisa terobati
Kini hanyalah menjadi kenangan belaka
Pernah ku berfikir mengapa kita pernah saling mengenal
Jika berujung dengan sebuah kepahitan yang mendalam
Mencurahkan perasaan isi didalam hati
Hati yang selalu bimbang memikirkan dirimu seorang
Dulu, yang pernah ada canda dan tawa
Kini, kau goreskan luka mendalam pada diriku
Tak ku sangka kini kau tutupi itu semua dengan kesombonganmu
Canda, tawamu telah berubah sepahit mahkota dewa
Nama yang indah tapi menggoreskan luka
walau bisa dijadikan obat sekalipun
Lukaku tak bisa terobati
Kini hanyalah menjadi kenangan belaka
Pernah ku berfikir mengapa kita pernah saling mengenal
Jika berujung dengan sebuah kepahitan yang mendalam